Powered By Blogger

Senin, 13 Agustus 2012

banyak yg menghina islam

Islamabad, Mukminun.com – Pemerintah Pakistan pada Ahad (20/5) mulai menutup akses ke Twitter sebagai respon terhadap banyaknya materi yang diangap menghina Islam di situs microblogging dan jejaring sosial tersebut.

“Website tersebut telah dilarang oleh Kementerian Informasi dan Teknologi dan keputusan tersebut disampikan kepada kami. Ada materi-materi penghinaan di Twitter,” ungkap Mohammad Younis Khan, juru bicara Pakistan Telecommunication Authority (PTA).


Lebih lanjut Younis Khan menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah adanya pertemuan antara kementerian terkait dengan perwakilan Twitter.


“Mereka telah mendiskusikan dengan mereka (twitter) waktu-waktu ini dan meminta mereka (twitter) untuk menghapus beberapa konten tertentu,” kata Younis Khan.


Hal serupa pernah dilakukan oleh pemerintah Pakistan pada Mei 2010 silam dimana situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Youtube tidak bisa diakses dari Pakistan selama dua pekan juga karena banyaknya materi-materi yang berisi penghinaan terhadap Islam.


Meski begitu, PTA sendiri tidak berkenan untuk menjelaskan detail “penghinaan” yang berujung pada pelarangan akses Twitter tahun 2012 ini.


PTA menambahkan bahwa pelarangan akses Twitter akan dicabut setelah diskusi yang berkesinambungan antara pemerintah Pakistan dengan Twitter tentang materi-materi penghinaan tersebut.


Di Indonesia sendiri, pemerintah tidak pernah menggubris permasalahan seperti ini meski penghinaan terhadap Islam sangat gencar dilakukan aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) melalui Twitter.


Salah satu pentolan JIL, Ulil Abshar, misalnya, pernah menulis dalam akun Twitternya @ulil bahwa kenabian Rasulullah Muhammad perlu ditinjau ulang karena anggapannya yang dangkal bahwa ajaran Islam telah “membawa banyak korban.”


“Menurut saya, ajaran ttg finalitas kenabian Muhammad SAW sdh membawa banyak korban. Apa tak perlu ditinjau ulang saat ini?” tulis Ulil dalam akun Twitternya di @Ulil.


Ada pula seorang penganut agama JIL bernama @Saidiman yang menuliskan bahwa menyembah matahari lebih penting daripada menyembah selain matahari. Naudzubillahi min dzalik...!


“Acapkali saya berpikir, memuja matahari itu jauh lebih penting dari memuja selainnya. Dia selalu memberi kita pagi yang indah ini,” tulis @Saidiman.


Kini umat Islam di Indonesia hanya bisa berharap bahwa pemerintahan saat ini tidak malu untuk meniru langkah Pakistan yang melarang akses ke Twitter karena kepedulian pemerintah Pakistan terhadap konten-konten yang berisi penghinaan terhadap Islam. Wallahu’alam bish shawwab. (
Arabiya/Mukminun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar